Sabtu, 12 November 2011

Bersyukur Bisa Membantu Sesama


Tolong menolong itu kewajiban setiap manusia. Siapapun orangnya, ketika melihat saudaranya tertimpa musibah, harus sebisa mungkin menunjukkan rasa empatinya.
Demikian ucap Fatimatus Zahra, Penggerak PKK Surabaya, salah satu donatur BMH yang bertempat tinggal di perumahan Pepelagi Indah, Sidoarjo.

Namun, ia berucap, jiwa sosial itu harus berangkat dari hatinya sendiri. Semua itu tidak bisa dipaksakan. Ia sendiri senantiasa membiasakan memupuk jiwa sosial kapanpun dan di manapun berada.

Ketika terjadi musibah bencana alam misalnya, ia mengajak teman-temannya untuk melihat nasib para korban, serta mempelopori mengumpulkan dana untuk disumbangkan pada para korban. Suaminya, Bambang Sugiharto selalu mendukung aksi kemanusiaan yang dilakukan istrinya.

Bambang yang juga sebagai penasehat PKK itu, juga sering terlibat dalam hal serupa. Ia bersyukur dapat membantu sesama, bisa merasakan kepuasan tersendiri tatkala mengerjakan semua itu.

"Alhamdulillah, di PKK saya bisa membantu sesama. Di situlah saya mendapatkan kepuasan batin. Dan luar biasa, saya salut dengan teman-teman penggerak PKK, yang ketika terjadi bencana, mereka selalu peka," katanya.

Suaminya memiliki tips tersendiri dalam mengemban misi sosialnya, bahwa manusia itu harus senantiasa mengajak siapa saja yang belum tergerak hatinya untuk segera sadar diri, dan melakukan perombakan menuju kebaikan. "Sehingga ketika manusia itu telah memiliki sifat baik, mustahil rasanya orang itu tidak tersentuh ketika saudaranya tekena musibah," kata Fatimatus.

Untuk mengajak orang lain agar selalu peka terhadap sesama, kita dituntut memiliki motivasi. Pertama motivasi dirinya sendiri, agar senantiasa konsisten. Dan memotivasi orang lain agar mereka cepat sadar dan selalu tanggap terhadap sesama.

Ketika berbicara masalah sedekah, ibu dua anak ini sangat antusias sekali. Ia bilang, banyak sekali keajaiban terkandung di dalamnya. Pernah suatu kali kehilangan dompet, yang di dalam dompet tersebut ada sejumlah uang serta surat-surat berharga. Sekeluarga sempat panik, dan terus mencarinya.

Kemudian sekeluarga melakukan introspeksi. Ternyata ia baru ingat, ada amplop berisi uang yang sudah disiapkan untuk sedekah belum tersalurkan. Ia lantas cepat-cepat menyalurkan uang tersebut. Tak lama setelah uang tersebut disalurkan, tiba-tiba dengan izin Allah ada seseorang yang meneleponnya dan ternyata mengambalikan dompet yang ia cari itu. Subhanallah.

Ibu kelahiran Bondowoso 23 Oktober 1952 tersebut sangat senang bisa mengajak teman-temannya selalu bekerjasama dengan BMH. Dan ia akan selalu berusaha menjaga kerjasama tersebut, dengan harapan kerja sama itu bisa berjalan optimal Ia berharap BMH selalu menerjunkan relawan ke tempat bencana. (ddk)

http://bmh.or.id/new/informasi/kolom/cermin/566-bersyukur-bisa-membantu-sesama.html